Posted by : rickrascals17 9/07/2010

Di tengah merebaknya nilai-nilai demokratis dan egaliter (kesamaan), konsep-konsep yang mendukung organisasi dalam mengelola anggotanya (bawahan) pun ikut berubah. Kecenderungan ini dihasilkan oleh pesatnya perkembangan teknologi informasi, yang menyebabkan pola komunikasi dan interaksi dalam sebuah organisasi ikut mengalami perubahan. Pada sebuah negara yang menganut faham demokrasi, seorang atasan akan dipandang sebagai manusia biasa seperti bawahannya yang kebetulan posisinya dalam struktur organisasi lebih tinggi dari dirinya.

Dalam hubungan atasan bawahan pastilah ada yang namanya penugasan, dan dalam implementasinya penugasan dilakukan melalui komunikasi penugasan yang mana kebanyakan menganggap bahwa komunikasi penugasan merupakan sebuah bentuk komunikasi downward yang berintikan pada perintah, instruksi, penjelasan, dan distribusi informasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Bagaimana cara untuk menyusun penugasan dalam bahasa dan cara yang lebih egaliter merupakan tantangan bagi manajer/atasan di tengah sikap kritis para bawahan .

Pemahaman yang mendalam terhadap tugas yang akan dikomunikasikan menjadi persyaratan utama, agar selalu siap untuk menghadapai pertanyaan kritis dari bawahan. Sikap kritis ini sudah menjadi ciri bawahan era milenium, dalam artian bukannya bermaksud untuk menjatuhkan atasan, oleh karena itu kemudian komunikasi penugasan itu dalam bahasa yang lugas dan sederhana, jelas dan dapat dimengerti, yang dapat dirangkum dalam 5 K, yaitu kejelasan, kelengkapan, keringkasan, keterusterangan, dan kesopanan.

Rasa keadilan dalam komunikasi penugasan harus mendapat perhatian. Apalagi persepsi tentang keadilan bisa bersifat sangat subyektif. Berilah dorongan kepada bawahan untuk menyampaikan pertanyaan, untuk menghilangkan ganjalan yang mungkin ada serta menimbulkan kemungkinan untuk memperoleh masukan yang bertujuan untuk mengoptimalkan hasil.

Dalam kehidupan seorang pemimpin, keberhasilannya ditentukan dari cara bagaimana dia dapat berkomunikasi dengan anak buahnya atau pekerjanya. Dan keberhasilannya dalam berkomunikasi itu dapat menjadi indikator bagi keberhasilan /kemajuan perusahaan yang dipimpinnya. Lingkaran pusat kepemimpinan adalah komunikasi. Komunikasi merupakan seni atau cara untuk menyampaikan sesuatu agar orang lain dapat memahami kita.(Vibizmanagement Leadership).

Didalam sebuah buku seorang pakar manajemen yang juga alumni MBA dari Harvard Stephen R. Covey , mengatakan : Komunikasi merupakan keterampilan paling penting dalam hidup. Kita menghabiskan sebagian besar jam bangun kita untuk berkomunikasi. (The 7 Habits of Highly Effective People)

Dalam memecahkan masalah bawahan, kita cenderung langsung untuk menyerbu masuk, dengan tujuan untuk memperbaiki segala sesuatu yang ada dalam masalah itu dengan nasihat yang baik, tetapi seringkali justru disitulah kita mengalami kegagalan. Mengapa kita mengalami kegagalan? Karena kita tidak meluangkan waktu terlebih dahulu untuk mendiagnosis masalah dan untuk benar-benar terlebih dahulu mengerti secara mendalam tentang masalah itu.

Untuk itulah kita sebagai pemimpin memerlukan kecakapan untuk mencermati dan mempelajari masalah masalah yang ada ketika kita mulai berkomunikasi untuk mencoba memahami problem/masalah yang ada. Dengan bertanya terlebih dahulu apa dan bagaimana masalah itu terjadi sama saja dengan kita mengumpulkan terlebih dahulu fakta-fakta atau keterangan-keterangan yang ada untuk kita dapat kemudian mengambil sebuah keputusan yang tepat.

Menilai suatu hal memang bukan suatu hal yang salah, yang salah adalah jika penilaian tersebut sudah tidak lagi bersifat objektif dan didasarkan atas prasangka tertentu. Berkomunikasi dengan cara mendengarkan pendapat atau penilaian orang lain sangatlah diperlukan, tetapi bukan menjadikannya satu-satunya dasar dari keputusan yang akan diambil.

Jadi, jika tidak ingin selalu terjebak dalam sebuah pola pikir yang mengandalkan penilaian yang mengakibatkan pengambilan keputusan yang salah, maka tidak ada salahnya mulai sekarang kita cermat dalam mempelajari setiap informasi/fakta yang ada terkait suatu masalah dengan cara berkomunikasi. (BERSAMBUNG). R17

{ 3 komentar... read them below or Comment }

  1. jgana ieu mah skripsi, mna aya part na pula,, tong panjang teuing brader,, hahahaha,, tp nice post! truslah berkarya,,

    ReplyDelete
  2. Semoga Dipahami oleh Para Pemimpin Kita, agar lebih bijak dalam pengambilan dan membuat peraturan .

    Amin.

    ReplyDelete
  3. jangan krn hnya ingin dipandang atasan trus mengorbankan anak buahnya

    ReplyDelete

Popular Post

Followers

- Copyright © 2013 clasterijo -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -